Postingan Terbaru

Sabtu, 01 Oktober 2011

Studi Tentang Upaya Guru Bimbingan Dan Penyuluhan dalam Mengatasi Masalah Kesulitan Belajar Pada Bidang Studi Biologi


A.   Latar Belakang

Upaya pemerintah untuk mewujudkan tujuan pendidikan di Indonesia dengan mengadakan pembaharuan sistem pendidikan nasional, di antaranya pembaharuan dan penghapusan diskriminasi antara pendidikan yang dikelola masyarakat, serta perbedaan antara pendidikan keagamaan dan pendidikan umum.


Pembaruan sistem pendidikan nasional dilakukan untuk memperbarui visi, misi dan strategi pembangunan pendidikan nasional. Pendidikan nasional mempunyai visi terwujudnya sistem pendidikan sebagai pranata sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia berkembang menjadi manusia yang berkualitas sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah (UU RI No. 20 Tahun 2003 : 38)

Pendidikan itu berlangsung seumur hidup dan dilaksanakan dalam keluarga, sekolah dan masyarakat, karena itu pendidikan merupakan tanggung jawab bersama antara keluarga, masyarakat, dan pemerintah.

Pendidikan adalah usaha sadar untuk menumbuhkembangkan potensi sumber daya manusia (SDM) melalui kegiatan pengajaran (Syah, 2007 : 1). Sebagai usaha sadar atau proses yang disengaja, setiap pelaksanaan proses pendidikan  perlu  didukung  oleh  suatu  perencanaan  yang tepat sehingga apa yang menjadi tujuan dari proses pendidikan yang dilaksanakan tersebut bisa tercapai secara baik dan optimal.

Pelayanan bimbingan dan penyuluhan dalam sebuah lembaga pendidikan memiliki arti yang sangat penting dan bermanfaat dalam upaya untuk mengatasi kesulitan belajar anak. Dan bagi seorang guru yang memiliki kompetensi baik secara profesional, personal maupun sosial dalam bimbingan penyuluhan akan mampu memberikan pelayanan dengan cara dan pendekatan yang berpariasi secara optimal, terutama dalam membimbing dan mengarahkan serta mengatasi kesulitan belajar anak didik. 

Guru bimbingan dan penyuluhan memberikan bantuan secara propesional kepada peserta didik dalam rangka untuk mengembangkan dan mengarahkan potensi serta mengatasi tingkah laku yang menyimpang anak didik seoptimal mungkin sehingga pada akhirnya ia dapat mengatasi  sendiri  masalah yang dihadapi dan mampu menemukan jati dirinya sebagai makhluk sosial baik dalam lingkungan keluarga maupun lainnya.

Berdasarkan pengertian di atas dapat dipahami bahwa bimbingan dan penyuluhan merupakan bantuan yang diberikan oleh konselor kepada seorang klien atau siswa baik secara individu (individual penyuluhan) maupun secara kelompok (Group Penyuluhan). Sedangkan bantuan yang di berikan dalam bentuk psikologis dan bukan pinansial yang pada akhirnya nanti ia mampu mengatasi sendiri masalah yang dihadapinnya dan menemukan jati dirinya.

Secara kronologsi siswa-siswa SMPN pada umumnya berusia 13 sampai 15 tahun dan dalam jalur perkembangannya sedang berada dalam masa puber dan remaja awal sebagai transisi dari masa kanak-kanak ke remaja yang sebenarnya. Pada masa ini akan mengalami kegoncangan mulian merasakan berbagai macam perubahan dalam dirinya, baik aspek fisik, sosial, mental dan intelektual.

Pada masa puber ini ada 3 ciri yang menonjol yaitu :

  1. Datangnya menstruasi pada anak perempuan dan keluarnya sperma pertama pada anak laki-laki
  2. Terjadinya perubahan fisik yang memberi ciri-ciri kewanitaan dan kepribadian  
  3. Terjadinya perubahan-perubahan dalam aspek sosial psikologis seperti mental, sikap, pergaulan, sebaya dan sebagainya (Depag RI, 1996 : 21).

Semua perubahan tersebut memberi pengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap penyesuaian diri dan kualitas pribadi serta perilakunya. Sebagai implikasi dari ketiga kondisi tersebut maka kurikulum SMPN memerlukan dukungan dan layanan bimbingan dari berbagai pihak, terutama dari guru bimbingan dan penyuluhan selaku tugas konselor di sekolah yang akan mengatasi berbagai masalah semaksimal mungkin untuk membantu siswa dalam belajar, khususnya pada mata pelajaran biologi.

Untuk dapat memberikan bimbingan dan penyuluhan yang baik, maka guru bimbingan dan penyuluhan perlu membekali diri dengan pengetahuan tentang apa itu bimbinan dan penyuluhan, kesulitan apa sajakah yang dihadapi oleh siswa dalam belajarnya, bagaimana cara agar dapat mengatasi berbagai kesulitan yang dialami oleh siswa terutama masalah kesulitan belajar, dengan demikian seorang bimbingan dan penyuluhan harus bersikap penuh simpatik. Lemah lembut, serta lues dan dengan penuh kasih keyakinan bahwa usahanya akan sukses dalam mengatasi kesulitan belajar siswa-siswanya.

Dalam hal kesulitan belajar khususnya mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri dibutuhkan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan supaya siswa-siswi yang mendapat kesulitan dalam belajarnya dapat teratasi. SMPN merupakan lembaga pendidikan formal yang tuntutannya lebih besar, SMPN tujuan instruksionalnya lebih luas dan kondisi lingkungannya lebih konpleks, untuk itu dibutuhkan bimbingan dan penyuluhan untuk membantu dalam mengatasi kesulitan belajar siswa-siswi.

SMPN 1 Kediri merupakan salah satu lembaga pendidikan formal yang tidak sedikit mendapatkan kesulitan, terutama dalam belajar siswanya, dan untuk mengatasi kesulitan belajar tersebut maka diperlukan bimbingan dari guru bimbingan dan penyuluhan (Observasi, tanggal 25 Maret 2009)

Berangkat dari beberapa pokok pikiran pada latar belakang di atas, maka peneliti merasa tertarik untuk melakukan penelitian tentang “Studi Tentang Upaya Guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi masalah kesulitan belajar pada bidang studi biologi siswa kelas VIII di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.”


B     Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang di atas, maka penulis dapat merumuskan beberapa permasalahan sebagai berikut:

  • Apa saja kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 ?
  • Bagaimana upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


C.     Tujuan Penelitian

Adapun yang menjadi tujuan penelitian adalah

  • Ingin mengetahui kesulitan-kesulitan belajar yang dihadapi siswa kelas VIII pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009.
  • Ingin mengetahui upaya-upaya yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa kelas II pada mata pelajaran biologi di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009


D.    Kegunaan Penelitian

Adapun kegunaan dalam penelitian ini dapat dibagi menjadi 2 bagian yaitu kegunaan secara toritis dan secara praktis.


Kegunaan Secara Teoritis

Hasil penelitian ini dapat berguna untuk menambah hazanah dan wawasan keilmuan dalam pendidikan kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan yang secara khusus mengenai layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa. 
                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                                           

Kegunaan Secara Praktis

  • Hasil penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi para guru bimbingan dan penyuluhan pada khususnnya kaitannya dengan layanan bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa
  • Dapat dijadikan sebagai bahan pertimbangan untuk penelitian selanjutnya dalam kaitannya dengan pelaksanaan bimbingan dan penyuluhan di sekolah maupun di luar sekolah.


E. Defenisi Operasional

Untuk menghindari adanya salah pemahaman terhadap makna judul dalam penelitian ini, perlu dijelaskan istilah-istilah sebagai berikut :

a.) Studi

Studi adalah penyelidikan yang kritis, hati-hati dan penuh perhatian (Petter Salim, 1991 : 146). Sedangkan ahli lain berpendapat bahwa studi adalah pelajaran dan penyelidikan terhadap suatu obyek tertentu yang ingin ditinjau (Poerwadarminta, 1994 : 965).

Berdasarkan pendapat ahli di atas, dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan studi adalah penyelidikan terhadap suatu obyek yaitu upaya guru dalam bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009

b.)    Upaya

“Upaya adalah suatu kegiatan untuk menuntut suatu hal” (Sumardi, 1987 : 100). Kemudian dalam kamus bahasa Indonesia upaya berarti kegiatan dengan mengarahkan tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai suatu maksud pekerjaan (perbuatan, daya usaha dan ikhtiar), (W.J.S Poerdarminta, 1984 : 1136)

Dari kedua pendapat di atas, maka dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud dengan upaya adalah “kegiatan dengan mengarahkan potensi yang ada dalam diri baik yang berupa tenaga, pikiran dan badan untuk mencapai maksud dari pekerjaan tersebut”. Jadi upaya yang dimaksud dalam penelitian ini adalah suatu kegiatan yang dilakukan oleh guru bimbingan dan penyuluhan dalam mengatasi kesulitan belajar siswa khususnya bidang studi biologi.

c.)    Guru bimbingan dan penyuluhan

Dalam kamus bahasa Indonesia, dinyatakan bahasa “istilah guru diartikan sebagai orang yang kerjanya mengajar”(W.J.S Poerwadarminta, 1984 : 335).

Sedangkan dalam buku organisasi sekolah pengelolaan kelas, menyatakan bahwa guru adalah “orang yang bekerja dalam bidang pendidikan dan membentuk anak untuk mencapai kedewasaan masing-masing”.

Berdasarkan pendapat di atas, maka yang dimaksud dengan guru adalah “orang yang mempunyai profesi sebagai pengajar dan pendidik yang ikut bertanggung jawab dalam bidang masing-masing untuk membantu anak mencapai kedewasaan dan mengatasi kesulitan belajar khususnya bidang studi biologi”.

Bimbingan dan penyuluhan merupakan terjemahan dari istilah “Guidance” yang berarti bimbingan dan “Counseling” yang berarti penyuluhan. (Walgito, 1995 : 1).

d.)    Kesulitan Belajar

Abu Ahmadi berpendapat bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah kesulitan dalam menangkap apa yang dipelajari dengan semangat kadang-kadang tinggi, tetapi terkadang sulit juga untuk mengadakan konstrasi, dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana mestinya (Dalyono, 1977 : 229).

Sedangkan Sunarna (1985 : 7) menjelaskan bahwa yang dimaksud dengan kesulitan belajar adalah kesulitan yang dialami siswa-siswi dalam kegiatan belajarnya.

Berdasarkan pendapat di atas, dapat dipahami bahwa kesulitan belajar dalam penelitian ini adalah suatu keadaan dalam proses belajar mengajar dimana anak didik tidak dapat belajar sebagaimana yang diharapkan.


F.    Lingkup Penelitian  


1. Lokasi Penelitian

Penelitian ini akan dilaksanakan di SMPN 1 Kediri Tahun Pelajaran 2008/2009 


2. Objek Penelitian

Objek penelitian ini adalah siswa-siswi pada bidang studi biologi kelas VIII SMPN 1 Kediri tahun pelajaran 2008/2009

diterbitkan oleh Al-hAq's cOmmuNitY

0 komentar:

Posting Komentar

 
Design by Free WordPress Themes | Bloggerized by Lasantha - Premium Blogger Themes | Skull Belt Buckles